Rabu, 13 April 2011

PENDELEGASIAN

PENDELEGASIAN


  A.PENDAHULUAN
Mungkin kita sering mendengar kata pendelegasian pekerjaan , namun tak sedikit juga dari kita sebetulnya belum memahami secara mendalam apa makna dan implikasi pendelegasian pekerjaan itu. Sebenarnya, apakah pendelegasian itu?  

Pendelegasian adalah “to get work done through other people” , sehingga boleh dikatakan sebagai salah satu pilar utama manajemen. Salah satu ciri pimpinan  yang bagus adalah lancarnya proses pendelagasian.  Sementara ada yang berkata, "Sharing is delegation." Pernyataan ini adalah prinsip dasar umum yang menjelaskan apa sebenarnya pendelegasian itu. Bagian ini secara khusus akan menguraikan pengertian pendelegasian serta semua aspek terkait yang ada di dalamnya.

Beberapa gejala dapat diindentifikasikan untuk menujukkan kurang mulusnya proses pendelegasian. Jika penanganan situasi “krisis” dan tindakan–tindakan berbentuk “pemadam kebakaran”  menjadi pola yang umum dalam perusahaan hampir dapat dipastikan terjadi masalah dengan pendelegasiaan. Ketidakberesan  pendelegasian juga nampak ketika pekerjaan menjadi lambat atau terhenti jika si pimpinan tidak berada di tempat.

B. PENGERTIAN PENDELEGASIAN

Robert Heller mendefinisikan pendelegasian sebagai mempercayakan pekerjaan pada orang lain akan tetapi tanggung jawab atas pekerjaan atau pekerjaan tersebut masih berada di tangan pendelegasi. Tony Atherton  mendefinisikan pendelegasian pekerjaan sebagai mempercayakan wewenang dan tanggung jawab kepada orang lain untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang didefinisikan dengan jelas, dan disetujui di bawah pengawasan pendelegasi sambil tetap memegang seluruh tanggung jawab atas keberhasilan pekerjaan atau pekerjaan itu. Dari uraian tersebut diatas  dapat disimpulkan bahwa :

Pendelegasian ialah proses terorganisir dalam kerangka hidup organisasi/keorganisasian untuk secara langsung melibatkan sebanyak mungkin orang dan pribadi dalam pembuatan keputusan, pengarahan, dan pengerjaan kerja-yang berkaitan dengan pemastian tugas.
Pendelegasian ialah tindakan memercayakan tugas (yang pasti dan jelas), kewenangan, hak, tanggung jawab, kewajiban, dan pertanggungjawaban kepada bawahan secara individu dalam setiap posisi tugas. Pendelegasian dilakukan dengan cara membagi tugas, kewenangan, hak, tanggung jawab, kewajiban, serta pertanggungjawaban, yang ditetapkan dalam suatu penjabaran/deskripsi tugas formil dalam organisasi.
Ada beberapa alasan mengapa pimpinan harus melakukan pendelegasian , yaitu :

1.      Untuk mengembangkan organisasi
2.      Menghemat waktu bagi pimpinan
3.      Memotivasi dan mengembangkan bawahan.

“Dengan melakukan pendelegasian,  Anda mungkin tidak dapat bekerja dengan tingkat efisiensi 100 %, namun Anda dapat berprestasi pada tingkat 100 %,  200 % atau bahkan 1000 % dari apa yang dapat Anda capai bila mengerjakan  segala sesuatunya sendiri” sebuah ungkapan yang mengena untuk mendobrak resistensi terhadap pendelegasian pada masa lalu.

C. DASAR  PENDELEGASIAN

” Mengapa pendelegasian itu penting?" Atau "mengapa pendelegasian itu penting dalam hidup dan kerja suatu organisasi?" Pendelegasian itu sangat penting bagi hidup dan kerja setiap organisasi dengan alasan-alasan mendasar berikut di bawah ini.

Pemimpin hanya dapat bekerja bersama dan bekerja melalui orang lain, sesuatu yang hanya dapat diwujudkannya melalui pendelegasian.
Melalui pendelegasian, pemimpin memberi tugas, wewenang, hak, tanggung jawab, kewajiban, dan pertanggungjawaban kepada bawahan demi pemastian tanggung jawab tugas (agar setiap individu peserta suatu organisasi berfungsi secara normal).
Dengan pendelegasian, pekerjaan keorganisasian dapat berjalan dengan baik tanpa kehadiran pemimpin puncak atau atasan secara langsung.
Dalam pendelegasian, pemimpin memercayakan tugas, wewenang, hak, tanggung jawab, kewajiban, dan pertanggungjawaban yang sekaligus "menuntut" adanya hasil kerja yang pasti dari bawahan.
Dalam pendelegasian, pemimpin memberikan tugas, wewenang, hak, tanggung jawab, kewajiban, dan pertanggungjawaban yang sepadan bagi pelaksanaan kerja sehingga bawahan dengan sendirinya dituntut untuk bertanggung jawab penuh dalam pelaksanaan kerja.
Mendelegasikan atau pelimpahan pekerjaan pada bawahan, seringkali dipandang sebagai suatu keuntungan atau fasilitas yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Namun cukup mengejutkan mengetahui ternyata tidak semua menyukai dan mempergunakannya, saat menjadi pemimpin. Ada beberapa alasan yang mendasari atasan sehingga tidak melakukan pendelegasikan pekerjaan , yaitu :

1.      Tidak mengerti pekerjaan apa yang harus di delegasikan
2.      Tidak yakin bawahannya dapat mengerjakan sesuai standart kerjanya
3.      Menganggap bila dikerjakan sendiri akan lebih cepat selesai
4.      Tidak percaya terhadap kemampuan, pengetahuan dan keahlian kerja bawahan
5.      Bawahannya semua telah cukup sibuk dengan pekerjaannya masing-masing
6.      Tidak mengerti cara mendelegasikan pekerjaan dengan efektif
7.      Khawatir bila mendelegasikan pekerjaan, dirinya sendiri tidak melakukan apa-apa

Sebenarnya hal ini tidak perlu terjadi. Pada beberapa perusahaan, seorang pimpinan  justru mempergunakan pendelegasian pekerjaan sebagai alat "penyundul" posisi. Dengan menunjukkan bahwa bawahannya dapat mengerjakan sebagian pekerjaannya dengan baik, maka atasan memiliki alasan untuk meminta tanggung jawab yang lebih. Otomatis, dengan berkembangnya lingkup pekerjaan yang dikerjakan, seorang pimpinan tersebut pun dapat berharap mendapatkan penilaian kinerja yang baik dan promosi.

D. Penutup

Pendelegasian tidak hanya melulu mencangkup pelimpahan pekerjaan pada bawahan, tapi juga harus merupakan pembangunan iklim kerja berdasarkan kepercayaan serta merupakan proses peningkatan motivasi kerja pegawai. Terasa sulit memang, namun bukan berarti tidak dapat dipelajari.

Setiap pemimpin yang baik perlu memahami serta menerapkan pendelegasian dengan penuh tanggung jawab apabila ia menghendaki keberhasilan dalam kepemimpinannya. Pemimpin yang baik akan memahami bahwa ia hanya dapat bekerja dengan baik apabila ia dapat bekerja bersama dan bekerja melalui orang lain ( para bawahan ). Untuk mewujudkan kerja sama ini, pemimpin dapat mewujudkannya melalui pendelegasian, dimana pendelegasian dapat dilakukannya berdasarkan patokan seperti yang disebut diatas. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar